PRESIDEN INSTITUT AL-QURAN MALAYSIA (IQRA')

PRESIDEN INSTITUT AL-QURAN MALAYSIA (IQRA')
DR MUHAMMAD ZAIN

Tuesday, March 27, 2012

SETIAP STATUS DI FACEBOOK..

Setiap saat para facebooker meng-update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook: Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…?”–kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “mau ditemanin? Dijamin puas deh…” Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa….habis malam jumat ya begini…” kemudian komen-komen nakal bermunculan… Ada yang menulis “bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi…”, –kemudian komen-komen pelecehan bermunculan. Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya …., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu…” –lupa kalau si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis. Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih…, ada yang mau menerima tantangan?’ –langsung berpuluh-puluh komen datang. Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit…” Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget…bakal tidur pake dalaman lagi nih!” Dan ribuan status-status yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya. Hal itu, sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita,telinga kita, bahkan pikiran kita. Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja di-upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek…padahal sebagian besar yang di dalam foto tersebut sudah berjilbab. Ada pula seorang pria meng-upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat menor padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang. Dan fenomena di atas menjadi Tanda tanya Besar buat kita umat Islam, hegemoni ‘kesenangan semu’ dan dibungkus dengan ‘persahabatan fatamorgana’ ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga. Dan Rasulullah menegaskan dengan sindiran keras kepada kita, “Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau.” (Bukhari). Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yang tidak bermartabat yang semestinya dibuang saja atau disimpan rapat. Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya, dibukakan cahayanya oleh Allah sehingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudianter-inqilabiyah, ter-shibghoh, (tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah), hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengaku sebagai teman, sebagai sahabat. Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita. Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan ‘kesenangan’, ‘gurauan’ membuat Iffah kita luntur tak berbekas. Semoga Allah masih mau menerima taubat kita...

No comments:

Post a Comment